Bali – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menjadi satu-satunya Kota yang diundang ke Seminar Internasional “The Energy Transition Day” di Nusa Dua, Bali 1 November 2022.
Undangan itu dikhususkan bagi Cilegon lantaran menjadi Kota pertama yang berhasil menjalankan program sampah menjadi co-firing bahan bakar bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.
Program co-firing bahan bakar PLTU itu merupakan langkah PLN dalam mendukung komitmen Pemerintah menerapkan energi baru terbarukan. Cilegon ditunjuk jadi salah satu daerah yang mulai mengolah sampah jadi bahan bakar campuran batu bara.
Keberhasilan Pemkot Cilegon dalam menjalankan program tersebut menjadi nilai tambah dalam mendukung penerapan energi baru terbarukan.
“Alhamdulillah Cilegon jadi satu-satunya Kota yang diundang dalam acara tingkat Internasional. Ini jadi komitmen kami dalam mendukung program energi baru terbarukan,” kata Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dikutip dulurcilegon dari postingan @pemkotcilegon.
Helldy mengatakan PLN telah menandatangani Prasasti BBJP Bagendung dengan produksi 30 ton perhari di hadapan seluruh hadirin undangan dari berbagai perusahaan nasional dan multinasional. Penandatanganan prasasti itu langsung ditanda tangani oleh Dirut PLN Darmawan Prosojo.
Nantinya, kata Helldy, sampah yang kemudian disebut sebagai Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) ini akan dibeli oleh PLN untuk dipasok ke PLTU Suralaya sebanyak 30 ton per hari.
“Menjadi suatu kebanggaan bagi Cilegon karena telah dipercaya untuk menjalankan program ini. Program co-firing batu bara ini nantinya akan menyuplai olahan sampah jadi bahan bakar batu bara sebanyak 30 ton per hari ke PLTU Suralaya. Peresmian untuk program pengolahan sampah ini akan dilaksanakan tanggal 11 November 2022,” kata dia.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi menambahkan, Indonesia telah berkomitmen pada Paris Agreement melalui Nationally Determined Contribution (NDC). Pada skenario business as usual emisi pada sektor kelistrikan Indonesia akan mencapai 1.057 juta tCO2 pada tahun 2060.
Sejalan dengan inisiatif untuk mencapai NDC, PLN pun telah menyiapkan dan menetapkan rencana transisi energi jangka panjang.
Terdapat 8 lighthouse initiative yang akan ditampilkan pada area expo, yaitu pemensiunan PLTU batubara, co-firing biomassa, ujicoba co-firing hidrogen dan ammonia, pembangunan pembangkit EBT, smart grid, green energy as a service, dan ekosistem kendaraan listrik.
“Program-program transisi energi PLN ini diharapkan akan diumumkan pada G20, untuk menciptakan efek gaung secara global dan mengajak negara lain untuk melakukan upaya yang sama,” ujarnya.
Acara tersebut dihadiri Dirut PLN Darmawan Prosodjo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Direktur Operasi PT PLN Indonesia Power Rachmad Handoko, dan perwakilan perusahaan dalam dan luar negeri yang ikut menandatangani MoU untuk bekerja sama menerapkan energi baru terbarukan.***