Home / WISATA

Kamis, 11 Juli 2024 - 07:08 WIB

Pantai Karangmeja di Kawasan Geopark Bayah Dome, Ada Bongkahan Batuan Menyerupai Meja Dihantam Ombak

Plh Sekda Banten Virgojanti saat meninjau kawasan Geopark Bayah Dome. FOTO: Biro Adpimpro Setda Banten

Plh Sekda Banten Virgojanti saat meninjau kawasan Geopark Bayah Dome. FOTO: Biro Adpimpro Setda Banten

Lebak – Kawasan Geopark Bayah Dome merupakan warisan kekayaan alam yang harus dijaga kelestariannya. Karena di kawasan yang diusulkan menjadi geopark nasional itu, banyak terdapat batuan hasil dari proses geologi yang terjadi sejak jutaan tahun silam.

Plh Sekda Banten Virgojanti  mengatakan, masyarakat yang berkunjung di pantai Kawasan Geopark Bayah Dome ini harus diberikan pemahaman berkenaan dengan batuan yang berada di sepanjang pantai kawasan Bayah Dome ini mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi.

“Misalnya di Pantai Karangmeja ini. Disebut Karangmeja karena ada di pantai ini ada bongkahan batuan piroklastik menyerupai meja yang dihantam ombak,” katanya Rabu 10 Juli 2024 saat meninjau Pantai Karangmeja, Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak. Pantai Karanmeja masuk dalam Kawasan Geopark Bayah Dome.

Selain itu, para pengelola pantai juga harus memberikan edukasi dan pemahaman kepada para wisatawan yang datang berkenaan dengan benda-benda bersejarah yang ada dan harus dijaga.

Baca juga  Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Menag Sampaikan Masalah Dialami Jemaah Haji Indonesia di Armina

“Kita harapkan para pengelola pantai di Kawasan Bayah Dome ini mereka harus paham dan tahu juga sejarah dari terbentuknya batuan yang ada,” ucapnya dalam siaran pers Biro Adpimpro Setda Banten.

Bongkahan batuan ini, lanjut Virgojanti, tidak hanya ada pantai Karangmeja, tetapi juga tersebar di hampir seluruh pantai di kawasan Geopark Bayah Dome ini.

“Inilah salah satu tujuan pemerintah menggagas kawasan ini menjadi geopark nasional. Karena dengan begitu, selain nanti kawasan ini semakin terjaga, dijadikan sebagai pusat penelitian, juga bisa dijadikan sebagai destinasi wisata,” ujarnya.

Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten Deri Dariawan menambahkan, batuan penyusun di lokasi Pantai Karangmeja ini merupakan batuan piroklastik aliran dengan sortasi, fragmen berupa batu apung berwarna putih, dan ditemukan juga fragmen arang kayu.

Baca juga  Yuk Datang ke Festival Desa Cikolelet Serang, Ini Ragam Acaranya

“Endapan vulkanik ini termasuk dalam Tuf Malingping yang terbentuk setelah Kubah Bayah terangkat pada Pliosen awal-tengah atau sekitar 5-3,5 juta tahun lalu,” katanya.

Adanya fragmen kayu yang terangkat itu, lanjutnya, menunjukkan jejak bahwa saat terjadinya endapan tuf Malingping di lokasi tersebut dan terjadi aliran awan panas yang membakar vegetasi yang dilaluinya. “Sehingga terbentuklah fragmen kayu terarangkan tersebut,” jelasnya.

Di atas batuan dasar itu, tambahnya, terdapat terumbu karang yang berumur muda dengan ketebalan sampai 1 meter yang menumpuk dengan bentuk tidak selaras dengan endapan aliran piroklastik.

“Hal ini menunjukkan bahwa permukaan laut di sini, dulu pernah naik lebih tinggi dari keadaan yang sekarang,” jelasnya.(Red)***

SHARE:

Share :

Baca Juga

WISATA

14 Desa Wisata Cetak Rekor MURI pada ADWI 2023, Ini Daftarnya

WISATA

Hadiri Tradisi Seren Taun, Ini Pesan Pj Gubernur Al Muktabar

WISATA

Meriah, Kirab Pawai Budaya di Kota Serang

WISATA

Parade Budaya Nasional Internasional Diikuti 5 Negara Sahabat

WISATA

Sandiaga Uno Apresiasi Banten Dukung Pengembangan Pariwisata dan Ekraf

WISATA

Yuk Datang ke Festival Desa Cikolelet Serang, Ini Ragam Acaranya

WISATA

Playground Indoor di Dermaga Eksekutif Merak Jadi Daya Tarik Keluarga

WISATA

Guler Farm Nature, Tempat Wisata Edukatif di Tangerang Banten yang Instagramable