Home / RELIGI

Minggu, 26 Februari 2023 - 13:32 WIB

Mengenang Jejak dan Karir KH Ali Yafie, Penggagas Fiqh Sosial

Jakarta – Umat Islam di Indonesia berduka dengan wafatnya KH Ali Yafie, Ketua Umum MUI Pusat 1990-2000 dan juga Rais Aam PBNU 1991-2992.

KH Ali Yafie wafat di RS Premier Bintaro Tangerang Selatan Sabtu 25 Februari 2023 pukul 22:13 WIB.
Dilansir dari NU Online, KH Ali Yafie lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 September 1926 atau 23 Safar 1345. Ia lahir di bulan saat Muktamar NU pertama digelar. 

Kiai Ali Yafie adalah anak ketiga dari lima bersaudara; As’ad, Muzainah, Munarussana, dan Amira. Ia lahir dari pasangan Syekh Muhammad Al-Yafie dan Imacayya.

Ibunya adalah seorang putri raja dari salah satu kerajaan di Tanete, sebuah desa di pesisir barat Sulawesi Selatan. Imacayya wafat saat Ali Yafie berusia 10 tahun. 

Lalu ayahnya menikah lagi dengan Tanawali. Pasangan ini diberi empat keturunan; Muhsanah, Husain, Khadijah, dan Idris. Muhammad Al-Yafie meninggal pada awal 1950-an.

Karier dan Organisasi

Kiai Ali Yafie pernah mengemban amanah sebagai Dekan di Fakultas Ushuluddin IAIN Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. 

Ia juga pernah menjabat Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta dan menjabat anggota DPR sampai 1987. Kemudian, Kiai Ali Yafie menjabat sebagai Hakim Pengadilan Tinggi Agama Makasar, Kepala Inspektorat Peradilan Agama, dan Dewan Pengurus Syariat Bank Muamalat Syariat.

Baca juga  Kemenag Buka Rekrutmen Petugas Haji 2023, Berikut Jadwal Lengkapnya

Pada Muktamar NU 1971 di Surabaya, ia terpilih menjadi salah seorang Rais Syuriyah PBNU. Lalu pada Muktamar NU di Semarang (1979) dan Situbondo (1984), ia diberi amanah kembali sebagai Rais Syuriyah PBNU.

Kemudian pada Muktamar NU di Krapyak 1989, Kiai Ali Yafie menjabat sebagai wakil Rais ‘Aam PBNU. Ia kemudian menjadi Penjabat (Pj) Rais ‘Aam PBNU 1991-1992 setelah KH Ahmad Shiddiq sebagai Rais ‘Aam PBNU kala itu wafat.

Kiai Ali Yafie pun menjabat Ketua Umum MUI pada 1990-2000 menggantikan KH Hasan Basri. Ia juga diamanahi untuk menjadi Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Di samping berbagai kesibukan itu, Kiai Ali Yafie masih mendedikasikan dirinya untuk menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Darul Dakwah Al Irsyad, Pare-Pare, Sulawesi Selatan yang ia dirikan sejak 1947.

Karya

Kiai Ali Yafie merupakan seorang ulama yang juga aktif menulis. Ia banyak menelurkan karya-karya tulis yang dijadikan buku. Berikut beberapa di antara karya-karya Kiai Ali Yafie.

1. Menggagas Fikih Sosial: dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi hingga Ukhuwah. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Mizan di Bandung pada 1995. 

Baca juga  MUI Terbitkan Ketetapan Halal Produk Mixue, Ini Tahapan Selanjutnya

2. Teologi Sosial: Telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan. Dicetak oleh LKPSM di Yogyakarta pada 1997. 

3. Beragama Secara Praktis agar Hidup Lebih Bermakna, diterbitkan oleh Penerbit Hikmah di Jakarta, pada 2002. Buku ini memuat tentang sebuah penafsiran terhadap ajaran agama yang menjadi salah satu kunci penyebab agama selalu menemukan hubungan dan kesesuaiannya. Buku ini salah  satu bentuk tanggapan seorang ulama terhadap  beragam perkembangan sosial.

4. Wacana Baru Fiqih Sosial: 70 Tahun KH Ali Yafie. Buku ini diluncurkan pada Peringatan 70 Tahun Kiai Ali Yafie yang berisi kumpulan  tulisan   dari   para  ulama, cendekiawan,  politisi, pejabat, dan pengusaha. Buku ini diedit oleh Jamal D Rahman dan diterbitkan pada 1997. 

Wapres KH Maruf Amin Wapres mengenang  Kiai Ali Yafie merupakan sosok ulama yang memiliki ilmu sangat tinggi dan diperlukan bagi masyarakat di sekitarnya, juga bangsa dan negara.

“Saya bergaul lama dengan beliau dan beliau seorang alim ulama besar dan punya pengetahuan yang luas. Tidak hanya masalah-masalah keagamaan, tapi juga masalah-masalah kenegaraan, kebangsaan, kemasyarakatan dan saya kira jarang ulama sekaliber beliau yang keluasan ilmunya, dan juga keketuaannya yang patut menjadi contoh teladan,” kata Wapres.(Red)***

SHARE:

Share :

Baca Juga

RELIGI

MTQ Banten 2024 Dimulai, Hari Pertama Registrasi Peserta dan Penerimaan Kafilah

RELIGI

Mayoritas Muslim, Ini Tingkat Literasi Al Quran di Indonesia

RELIGI

Menag Imbau Umat Islam Gelar Salat Istisqa, Begini Tata Caranya

RELIGI

LPTQ Banten Bidik Peringkat 3 STQH Nasional 2023 di Jambi

RELIGI

Patut Dicontoh, Warga Sekampung Berangkat Haji Bareng

RELIGI

Kepulangan Ulama Kharismatik Abuya Muhtadi Menutup Kloter Haji Asal Banten

RELIGI

MTQ XX Provinsi Banten 2023 di Kabupaten Tangerang

RELIGI

Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Menag Sampaikan Masalah Dialami Jemaah Haji Indonesia di Armina