Serang – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Banten Agus Mintono menyampaikan penggunaan digitalisasi pada kegiatan koperasi mutlak dilakukan jika ingin bersaing dengan usaha lain.
“Skill digital sangat dibutuhkan di era sekarang jika ingin bisa bersaing di pasar bebas dengan sektor usaha lain,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Agus Mintono pada acara pelatihan peningkatan kompetensi pengurus koperasi di gedung PLUT Kota Serang, Selasa 18 Juli 2023.
Oleh karena itu, pelatihan kompetensi bagi pengurus menjadi hal yang penting dalam mendorong digitalisasi pengelolaan koperasi.
Agus Mintono mengatakan digitalisasi ini sudah mulai diterapkan pada beberapa koperasi di Provinsi Banten.
Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya yang efektif dalam mempromosikan produk koperasi tanpa batas.
“Digitalisasi merupakan sarana memajukan koperasi. Koperasi yang menguasai digital yang akan menang nantinya. Dan, digitalisasi diterapkan di beberapa koperasi di Banten,” jelas Agus.
Agus Mintono menambahkan, penguatan digital pada koperasi di Provinsi Banten juga tidak hanya digunakan untuk memasarkan produk saja.
Namun, bisa juga digunakan untuk mengadakan pelatihan dan pertemuan secara online dengan para nasabah atau anggota koperasi di berbagai daerah.
“Koperasi dan UMKM pada level Provinsi sudah mengoptimalkan digitalisasi. Tidak hanya memasarkan tapi kita juga mulai mengadakan pertemuan secara virtual,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Konsumen Nol Limbah Kabupaten Lebak Mulyadi Amin menyampaikan, koperasi yang bergerak pada pemanfaatan sampah keluarga ini sedang memaksimalkan operasionalnya menggunakan aplikasi digital.
Mulyadi menyampaikan, pemanfaatan digital pada koperasi ini dilakukan melalui kegiatan “Bank Sampah Digital” yang mana pada pelaksanaan pendataannya dilakukan secara online melalui aplikasi berbantu excel.
Ia menjelaskan, pengelolaan sampah pada koperasi nol limbah ini mengelola sampah organik dan non organik. Dimana, penerapan digitalisasi pada pelaksanaan operasional ini juga tentunya memerlukan kerjasama antar anggota, mitra dan pendirinya.
“Intinya kerjasama pada koperasi kita ini juga terus diupayakan. Dengan pengelolaan sampah organik dan non organik kita juga memerlukan kerjasama yang optimal antara anggota dan pengelolanya,” ungkapnya sebagaimana dikutip Dulur Cilegon dari laman bantenprov.go.id.(Red)***